BLOM DAPAT YANG ANDA CARI >>> MASUKAN KATA KUNCI ANDA DI KOTAK SEARCH MBAH GOOGLE

HASIL PENCARIAN OLEH MBAH GOOGLE

Usaha anda lesu ? coba IKLAN DISINI ... !!!

Usaha anda lesu ?  coba IKLAN DISINI ... !!!
MURAH LOO.. SEGERA HUB : hsyah120@gmail.com atau +6285261657849

Ruang iklan ....

Ruang iklan ....
KIOS TANYONA PAKAIAN jl. LOSRED NO 5 LANGSA KOTA ( dibelakang parkir majid raya langsa )

bisnis mudah ,,,, untung ngalir deras ... coba dech ... !

Rahasia Tersembunyi Metode Mencari Uang di Internet Akhirnya Diungkap... Jika Anda Bisa Mengetik dan Mengakses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang Melimpah dari Internet... Hanya Jika Anda Tahu Caranya! untuk lebih jelasnya klik link dibawah ini >>

klik tombol listen untuk membaca otomatis oleh mesin pembaca. hermX

Speech by ReadSpeaker

Haemorrhagic Postpartum

Haemoragic Postpartum atau Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta. Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).


atau mau dowload dalam bentuk microsoft word...
klik ini


Perdarahan postpartum -


ASKEP PERDARAHAN POSTPARTUM ( HEMORAGIA)
Pengkajian
Pada kasus perdarahan postpartum seharusnya dilakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan dan lebih difokuskan pada :
1. Aktivitas atau istirahat, dengan melaporkan kelelahan berlabian.
2. Sirkulasi. Kehilangan darah pada kelahiran umumnya 400 – 500 ml (kelahiran per vagina), 600 – 800 ml ( kelahiran seksio caesarea) meskipun kehilangan darah sering diabaikan. Riwayat anemia kronis, defek koagulasi kogenital atau insedental, serta idiopatik trombositopenia purpura.
3. Integritas ego. Cemas , ketakutan, dan khawatir.
Perdarahan postpartum awal ( sampai 24 jam setelah kelahiran )
1. Sirkulassi
a. Perubahan TD dan nadi ( mungkin tidak terjadi sampai kehilangan darah bermakna )
b. Perlambatan pengisian kapiler.
c. Pucat, kulit dingin/lembab.
d. Pendarahan vena gelap dari uterus dan secara eksternal ( plasenta tertahan ).
e. Dapat mengalami perdarahan per vagianna berlebihan, rembesan dari insisi caesarea atau episiotomi, seperti : rembesan kateter intra vena, injeksi intra maskuler atau kateter urinarius, perdarahan gusi ( tanda – tanda koagulasi intra vaskuler diseminata ).
f. Hemoragi berat atau gejala syok diluar proporsi jumlah kehilangan darah ( inversi uterus).
2. Eliminasi .
Kesulitan berkemih dapat menunjukan hematoma dari porsi vagina.
3. Nyeri/ketidaknyamanan.
Sensasi nyeri terbakar /robekan (laserasi), nyeri vulva/vagina/pelvis/ punggung berat (hematoma), nyeri uterus lateral, nyeri panggul ( hematoma kedalam ligamen luas), nyeri tekan abdominal ( atonia uterus, fragmen plasenta tertahan ), nyeri abdominal ( inversi uterus ).
4. Keamanan
a. Laserasi jalan lahir : darah merah terang sedikit menetap (mungkin tersembunyi ) dengan uterus keras, uterus berkontraksi dengan baik,robekan terlihat pada labiya mayor/minor dari muara vagina keperineum, robekan episeotomi luas, ekstensi epieiotomi kedalam kubah vagina atau robekan pada serviks.
b. Hematoma: uni lateral, penonjolan masa tegang berfluktasi pada muara vagina atau meliputi labiya mayor, keras, nyeri pada sentuhan perubahan warna kemerahan atau kebiruan unilateral kulit perineum atau bokong ( hematoma abdominal setelah kelahiran caesarea mungkin asimptomatik, kecuali perubahan pada tanda vital ).
5. Seksualitas
a. Pembesaran uterus lunak dan menonjol, sulit dipalpasi, perdarahan merah terang dari vegina ( lambat atau tersembunyi ), bekuan – bekuan besar dikeluarkan dari masase uterus ( atonia uterus ).
b. Uterus kuat, kontraksi baik atau kontraksi parstial dan agak menonjol ( fragmen – fragmen plasenta yang tertahan ).
c. Fundus uterus terinversi mendekat pada kontak atau menonjol melalui os. Eksternal ( inversi uterus ).
d. Kehamilan baru dapat mempengaruhi hiperdistensi uterus gestasi multipelpolihidramnion, makrosomia ) abrupsi plasenta, plasenta previa.
Perdarahan postpartum lambat ( 24 – 28 hari setelah kelahiran )
1. Sirkuasi
a. Rembesan kontinu atau rembesan tiba – tiba.
b. Kelihatan pucat.
2. Nyeri/ketidaknyamanan
a. Nyeri tekan uterus ( fragmen – fragmen plasenta tertahan ).
b. Ketidaknyamanan vagina
3. Keamanan
a. Lokia berbau busuk (infeksi )
b. Ketuban pecah dini
4. Seksualitas
a. Tinggi fundus badan uterus gagal kembali pada ukuran dan fungsi sebelum kehamilan (subinvolusi )
b. Leukore mungkin ada
c. Terlepasnya jaringan
Pemeriksaan diagnostik
1. Golongan darah menentukan RH, ABO, dan pencocokan silang.
2. Jumlah darah lengkap menunjukan penurunan Hb/Ht dan peningkatan jumlah sel darah putih (perpindahan kekiri dan peningkatan laju sedimentasimenunjukkan infeksi ).
3. Kultur uterus dan vagina mengesampingkaninfeksi postpartum.
4. Urinalitas : memastiakn kerusakan kandung kemih
5. Profil koagulasi : peningkatan degradasi kadar produk fibrin/produk split fibrin ( FDP/FSP), penurunan kadar fibrinogen masa tromboplastin parstial (APTT/PTT) masa protrombin memanjang KID.
6. Sonografi : menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan.
Diagnosis keperawatan
1. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan vaskular yang berlebihan.
2. Perubahan perfusi jaringan yang berhubungan dengan hipovolemia.
3. Resiko penurunan curah jantung yang berhubungan dengan sirkulasi.
4. Ganguan yang berhubungan dengan intake O2 yang rendah.
5. Nyeri yang berhubungan episiotomi.
6. Resiko tinggi terjadinya infeksi yang berhubunga dengan adanya trauma jalan lahir.
7. Ganguan pola eliminasi urine yang berhubungan dengan pengeluaran renin.
Intervensi keperawatan
1. Diagnosis 1 : kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan cairan yang berhubungan dengan kehilangan vaskular berlebihan ditandai dengan asidosi, sianosis, takipnea, dispnea, dan syok hipovolemik.
Tujuan : volume cairan adekuat.
Kriteria hasil : tanda-tanda vital dalam batas normal, pengisian kapiler cepat ( kurang dari 3 detik), sensorium tepat, input dan output cairan seimbang, serta berat jenis urine dalam batas normal.
Intervensi
a. Kaji dan catat jumlah, tipe, dan sisi pendarahan.timbang dan hitung pembalut. Simpan bekuan dan jaringan untuk dievaluasi oleh dokter.
Rasiaonal : Perkiraan kehilangan darah, aterial versus vena, dan adanya bekuan-bekuan membantu diagnosis serta menentukan kebutuhan penggantian ( satu gram peningktan berat pembalut sama dengan kurang lebih 1 ml kehilangan darah ).
b. Kaji lokasi uterusdan derajat kontraktilitas uterus. Dengan masase. Penonjolan uterus dengan satu tangan sambil menempatkan tangan kedua tepat simfisi pubis.
Rasional : Derajat kontrktilitas uterus membantu dalam dignosis banding.
Peningkatan kontraktilitas miometrium dapat menurunkan kehilangan darah. Penempatan satu tangan diatas simfisis pubis mencegah kemungkinan inversi uterus selama masase.
c. Perhatikan hipotensi dan takikardi, perlambatan pengisian kapiler atau sianosis dasar kuku, serta membran mukosa dan bibir,
Rasional : Tanda-tanda menunjukan hipovolemik dan terjadinya syok. Perubahan tekanan tidak dapat diideteksi samapai volume cairan telah menurun hingga 30-50%. Sianosis adalah tanda akhir dari hipoksia.
d. Pantau masukan keluaran : perhatikan berat jenis urine.
Rasioanal : Bermanfaat dalam memperkirakan luas/signifikansi kehilangan cairan volume perfusi/sirkulasi adekuat tunjukan dengan keluaran 30-50%. Sianosi adalah tanda akhir dari hipoksia.
e. Pantau masukan keluaran : perhatikan berat jenis urine.
Rasioanal : Bermanfaat dalam memperkirakan luas/signifikansikehilangan cairan.volume perfusi/sirkulasi adekuat ditunjukan dengan haluran 3-50 ml/jam atau lebih besar.
f. Berikan lingkungan yang tenang dan dukungan psikologis.
Rasional : Meningkatkan relakasi,menurunkan ansietas,dan kebutuhan metabolik.

2. Diagnosis 2 : perubahnan perfusi jaringan yang berhubungan dengan hipovolemia ditandai dengan pengisian kapiler lambat,pucat, kulit, dingin, atau lembab, penurunan produksi ASI. Tujuan : perfusi jaringan kembali normal.
Kriteria hasil : TD, nadi darah arteri, Hb/Ht dalam batas normal,pengisian kapiler cepat,fungsi hurmonal normal menunjukan dengan suplai ASI adekuat untuk laktasi dan mengalami menstruasi normal.

Intervensi
a. Perhatikan Hb/Ht sebelum dan sesudah kehilangan darah.kaji status nutrisi, tinggi, dan berat badan.
Rasional : Nilai bandingan membantu menentukan beratnya kehilangan darah.status nutrisi sebelumnya dari kesehatan yang buruk meningkatkan luasnya cedera karenakekurangan o2.
b. Pantau tanda vital, dan durasi episode hipovolemik.
Rasional : Luasnya keterlibatan hipofisis dan dihubungkan dengan derajat dan durasi hipotensi.peningkatan frekuensi pernafasan dapat menunjukan upaya untuk mengatasi asidosis metabolik.
c. Perhatikan tingkat kesadaran dan adanya perubahan prilaku.
Rasioanal : Perubahan sensorium adalah indikator di hipoksia, sianosis tanda lanjut, mungkin tidak tampak sampai kadar po2 turun dibawah 50 mmHg.
d. Kaji warna dasar kuku mukosa mulut, gusi, dan lidah serta perhatikan suhu kulit.
Rasioanal : Pada kompensasi vasokonstriksi dan pirau organ vital, sirkulasi pada pembuluh darah perifer diturunkan yang mengakibatkan sianosis dan suhu kulit dingin.
e. Kaji payu dara setiap hari, perhatikan ada atau tidaknya laktasi dan perubahan ukuran payu dara.
Rasional : Kerusakan hipofisis anterior menurunkan kadar prolaktin, mengakibatkan tidak adanya produksi ASI, dan akhirnyya menurunkan jaringan kelenjar payudara.
Kalaborasi
a. Pantau kadar pH
Rasional: Membantu dalam mendiagnosis derajat hipoksia jaringan atau asidosis yang diakibatkamn oleh terbentuknya asam laktat dari metabolisme anaerobik.
b. Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
Rasional : Memaksiamalkan ketersedian oksigen untuk transpor sirkulasi kejaringan.

Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kalaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat, dan bukan atas petunjuk tenaga kerja kesehatan lain. Tindakkan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
Evaluasi keperawatan
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepadahasil dan tujuan yang hendak dicapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dulu dunk...... !!! heheh

santai aja ...gak usah buru buru

coba kilik ini dulu, mungkin ada yang anda cari ... !!! cari kerja kan ???

KIOS TANYONA FASHIONS ... MENJUAL BAJU SEKOLAH

KIOS TANYONA FASHIONS ... MENJUAL BAJU SEKOLAH
BAJU SEKOLAH